Bubur Sumsum: Camilan Lembut yang Menyentuh Jiwa

Gonusantara.id- Bubur sumsum adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang sederhana tapi selalu berhasil membawa rasa nostalgia. Terbuat dari bahan dasar tepung beras dan santan, bubur ini punya tekstur lembut dengan rasa gurih manis yang memanjakan lidah. Biasanya disajikan dengan saus gula merah kental atau dikenal sebagai kinca, bubur sumsum sering kali menjadi camilan favorit untuk semua usia.

Saya masih ingat ketika nenek sering membuat bubur sumsum di rumah, terutama saat bulan puasa. Bubur ini selalu hadir sebagai menu pembuka saat berbuka puasa, memberikan kehangatan sekaligus energi yang pas untuk memulai makan. Ada sesuatu yang spesial dari makanan ini—kesederhanaannya yang menenangkan.

Bubur Sumsum: Camilan Lembut yang Menyentuh Jiwa


Asal Usul Nama "Bubur Sumsum"

Nama bubur sumsum berasal dari tampilannya yang putih bersih dan teksturnya yang lembut, menyerupai sumsum tulang. Tapi jangan salah sangka, bubur ini sama sekali tidak mengandung bahan dari tulang, melainkan hanya bahan nabati. Warna putihnya berasal dari tepung beras dan santan, sedangkan gula merah cair memberikan rasa manis yang khas.


Bahan Sederhana, Rasa Istimewa

Yang membuat bubur sumsum begitu istimewa adalah bahan-bahannya yang sederhana dan mudah ditemukan. Kamu hanya butuh beberapa bahan utama:

  • Tepung Beras: Memberikan tekstur lembut khas bubur.
  • Santan: Membuat rasa bubur kaya dan gurih.
  • Gula Merah: Untuk kuah manis yang menjadi pelengkap utama.
  • Daun Pandan: Memberikan aroma harum yang menggoda.

Proses memasaknya juga cukup sederhana, sehingga bubur ini sering dibuat sebagai camilan rumahan.


Resep Praktis Membuat Bubur Sumsum

Kalau kamu ingin mencoba membuat sendiri di rumah, berikut resepnya:

Bahan Bubur:

  • 100 gram tepung beras
  • 800 ml santan (bisa dari 1/2 butir kelapa)
  • 1/2 sdt garam
  • 1 lembar daun pandan

Bahan Kuah Gula Merah:

  • 150 gram gula merah, serut halus
  • 100 ml air
  • 1 lembar daun pandan

Cara Membuat:

  1. Membuat Bubur:

    • Campurkan tepung beras dengan sebagian santan (200 ml) hingga larut.
    • Rebus sisa santan (600 ml) bersama daun pandan dan garam. Setelah mendidih, kecilkan api.
    • Tuang campuran tepung beras ke dalam santan panas sambil diaduk terus hingga bubur mengental dan matang.
  2. Membuat Kuah Gula Merah:

    • Masak gula merah bersama air dan daun pandan hingga larut. Saring untuk membuang kotoran, lalu panaskan kembali hingga agak kental.
  3. Penyajian:

    • Tuang bubur sumsum ke mangkuk. Siram dengan kuah gula merah hangat sesuai selera.

Tips untuk Bubur Sumsum yang Sempurna

  1. Gunakan Tepung Beras Berkualitas: Tepung yang segar menghasilkan tekstur bubur yang lebih lembut dan halus.
  2. Aduk Secara Konstan: Ketika memasak bubur, jangan berhenti mengaduk agar tidak ada gumpalan yang terbentuk.
  3. Kombinasikan dengan Pelengkap: Bubur sumsum sering disajikan dengan tambahan ketan hitam, candil (bola-bola tepung ketan), atau mutiara sagu untuk variasi.

Makna di Balik Bubur Sumsum

Bubur sumsum sering dikaitkan dengan berbagai tradisi di Indonesia. Dalam beberapa budaya, bubur ini disajikan dalam acara adat sebagai simbol kesederhanaan dan rasa syukur. Bahkan, ada kepercayaan bahwa bubur sumsum bisa menjadi makanan untuk "menolak bala" atau penolak sial dalam tradisi tertentu.

Selain itu, bubur ini juga punya makna mendalam bagi banyak keluarga Indonesia. Proses membuatnya sering melibatkan seluruh anggota keluarga, menjadikan momen memasak sebagai ajang kebersamaan.


Kapan Bubur Sumsum Biasanya Disajikan?

Bubur sumsum adalah makanan serbaguna yang bisa dinikmati kapan saja. Namun, ada beberapa momen spesial di mana bubur ini sering muncul:

  • Bulan Puasa: Sebagai menu berbuka puasa yang ringan tapi mengenyangkan.
  • Acara Tradisional: Seperti selamatan atau acara syukuran.
  • Sarapan Pagi: Bubur sumsum sering dijual di pasar tradisional sebagai pilihan sarapan sederhana.

Pengalaman Pribadi: Kenangan dengan Bubur Sumsum

Saya punya pengalaman unik saat mencoba membuat bubur sumsum sendiri untuk pertama kalinya. Awalnya, saya terlalu cepat menuangkan tepung beras ke santan mendidih, hasilnya bubur saya menggumpal dan teksturnya jauh dari lembut. Tapi setelah beberapa kali percobaan (dan tips dari nenek), saya akhirnya berhasil membuat bubur sumsum yang mulus dan enak.

Ada perasaan puas ketika melihat keluarga menikmati bubur sumsum buatan sendiri, apalagi kalau mereka bilang, "Ini enak banget, mirip bikinan nenek!"


Penutup: Bubur Sumsum dan Nostalgia

Bubur sumsum adalah bukti bahwa makanan tradisional tidak pernah kehilangan pesonanya. Dengan bahan sederhana dan proses yang relatif mudah, bubur ini selalu berhasil menciptakan kehangatan di setiap suasana.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama