Getuk Goreng: Cerita di Balik Camilan Manis dari Sokaraja


Gonusantara-id
- Kalau kita bicara tentang camilan khas Indonesia, rasanya getuk goreng nggak boleh ketinggalan. Saya masih ingat pertama kali mencobanya saat singgah di Sokaraja, sebuah kota kecil di Banyumas, Jawa Tengah. Waktu itu, saya sedang dalam perjalanan ke Purwokerto dan kebetulan melewati toko-toko oleh-oleh yang ramai di pinggir jalan. Bau harum manis yang menggoda langsung membuat saya berhenti dan penasaran.

Jujur, saya sempat skeptis. "Singkong digoreng? Apa bedanya sama gorengan biasa?" pikir saya. Tapi ternyata, gigitan pertama mengubah segalanya. Rasa manis gula merah berpadu dengan tekstur lembut dan sedikit renyah di luar. Rasanya, nostalgia langsung menyeruak, seperti sedang menikmati camilan buatan nenek di sore hari.

Getuk Goreng: Cerita di Balik Camilan Manis dari Sokaraja


Apa itu Getuk Goreng?

Buat yang belum pernah coba, getuk goreng adalah camilan berbahan dasar singkong yang diolah menjadi getuk, dicampur gula merah, lalu digoreng hingga kecokelatan. Singkongnya lembut, gula merahnya manis legit, dan proses penggorengannya membuatnya tahan lama. Ini yang bikin getuk goreng jadi salah satu oleh-oleh khas Sokaraja yang paling dicari.

Oh ya, fun fact! Ternyata getuk goreng ini lahir dari sebuah "kecelakaan" dapur, lho. Seorang pedagang bernama Haji Tohirin, yang awalnya menjual getuk biasa, mencoba menggoreng sisa dagangannya supaya tidak terbuang. Hasilnya? Resep yang tak sengaja ini jadi salah satu camilan paling ikonik di Indonesia.


Rahasia di Balik Rasanya yang Unik

Kalau kamu pernah mencicipi getuk goreng, mungkin kamu bakal setuju kalau rasa manisnya itu beda dari camilan biasa. Ini karena bahan-bahannya sederhana tapi berkualitas. Singkong segar, gula merah asli dari aren, dan kadang-kadang ditambahkan sedikit kelapa parut untuk aroma dan rasa yang lebih kaya.

Proses memasaknya juga menarik. Setelah singkong dikukus dan dihaluskan, adonan dicampur dengan gula merah cair. Kemudian, adonan ini dibentuk kecil-kecil dan digoreng. Bagian luar getuk goreng sedikit renyah, tapi bagian dalamnya tetap empuk. Kombinasi tekstur ini bikin camilan ini nggak bikin bosan.


Kenapa Getuk Goreng Populer Sebagai Oleh-Oleh?

Satu hal yang saya pelajari saat berkunjung ke Sokaraja adalah bahwa getuk goreng ini punya daya tahan yang cukup lama. Berbeda dari getuk biasa yang mudah basi, proses penggorengan membuatnya awet hingga beberapa hari. Ini menjadikannya pilihan oleh-oleh favorit, apalagi buat pelancong yang ingin membawa pulang cita rasa khas Banyumas.

Biasanya, getuk goreng dijual dalam kemasan sederhana—kadang dibungkus kertas minyak atau bahkan daun pisang untuk menambah sentuhan tradisional. Beberapa merek terkenal seperti H. Tohirin masih mempertahankan resep aslinya sejak awal abad ke-20. Rasanya tetap konsisten, manisnya pas, dan yang paling penting, bikin ketagihan.


Tips Menikmati Getuk Goreng

Kalau kamu punya kesempatan mencoba getuk goreng, jangan lupa:

  1. Pasangan Sempurna: Nikmati dengan secangkir teh hangat tanpa gula. Rasa teh yang sedikit pahit akan menyeimbangkan manisnya getuk goreng.
  2. Makan Segar: Meski bisa tahan beberapa hari, getuk goreng paling nikmat dimakan saat baru digoreng. Teksturnya masih renyah di luar, dan aromanya lebih harum.
  3. Cari yang Otentik: Jika kamu di Sokaraja, jangan ragu tanya ke warga lokal untuk merekomendasikan toko getuk goreng terbaik. Biasanya mereka tahu tempat-tempat yang menjual produk paling segar.

Pelajaran Budaya dari Getuk Goreng

Camilan seperti getuk goreng ini lebih dari sekadar makanan. Buat saya, ini adalah kapsul waktu kecil yang membawa kita ke masa lalu. Bayangkan saja, resep sederhana dari singkong dan gula merah ini bertahan lebih dari satu abad. Bahkan, sekarang menjadi bagian dari identitas kuliner Sokaraja.

Setiap kali saya memakan getuk goreng, saya jadi teringat tentang betapa pentingnya menghargai makanan lokal. Di balik setiap camilan ada cerita tentang budaya, kerja keras, dan kreativitas. Getuk goreng mungkin terlihat sederhana, tapi di dalamnya ada tradisi yang terus hidup dari generasi ke generasi.


Penutup: Yuk, Jelajahi Kuliner Lokal!

Buat kamu yang suka eksplor kuliner tradisional, getuk goreng adalah contoh sempurna bahwa makanan lokal punya cerita dan keunikan yang luar biasa. Jangan hanya menikmati rasanya, tapi juga coba pelajari sejarah dan filosofi di baliknya. Siapa tahu, dari camilan seperti ini, kita bisa belajar lebih banyak tentang budaya kita sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama